You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Lamata

Desa Lamata

Kec. Gilireng, Kab. Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan

Selamat Datang di Website Desa Lamata Kecamatan Gilireng Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan

Manre Sipilung Merupakan bentuk syukur para petani setelah masa panen.

Administrator 17 November 2025 Dibaca 34 Kali
Manre Sipilung Merupakan bentuk syukur para petani setelah masa panen.

Wajo, 18 November 2025

Tradisi Manre Sipilung kembali digelar di Sanggar Tani Dusun Laropo, Desa Lamata, Kecamatan Gilireng, pada Selasa (17/11/2025). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh kelompok tani se-Desa Lamata dan menjadi ajang penting dalam mempererat kebersamaan sekaligus menumbuhkan semangat syukur para petani setelah masa panen.

Ketua BPD Lamata menyampaikan bahwa kegiatan tersebut rutin dilaksanakan sebagai bagian dari tradisi masyarakat setempat setiap selesai panen.

“Manre Sipilung dilaksanakan sesudah panen sebagai bentuk syukur masyarakat. Kami mengadakan acara ini pada 17 November 2025 dan seluruh kelompok tani di Desa Lamata berpartisipasi,” ujarnya.

Selain sebagai kegiatan adat, acara ini juga diisi dengan penyuluhan pertanian guna meningkatkan kapasitas petani. Materi disampaikan oleh Koordinator BPP Gilireng, Muhammad Firdaus, S.Pt, yang menekankan pentingnya penguatan pengetahuan petani menghadapi tantangan pertanian modern.

Dalam penyampaiannya, Muhammad Firdaus menjelaskan bahwa tradisi budaya seperti Manre Sipilung dapat menjadi momentum strategis untuk menyampaikan inovasi kepada petani.

“Kegiatan ini bukan hanya ritual syukur, tetapi juga menjadi kesempatan bagi kami untuk memberikan edukasi kepada petani agar lebih siap menghadapi perubahan dan meningkatkan hasil produksi,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa partisipasi aktif kelompok tani menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat dalam memajukan sektor pertanian di Desa Lamata.

Acara ditutup dengan doa bersama dan makan tradisional sebagai simbol kebersamaan. Para petani berharap kegiatan ini terus dipertahankan sebagai bagian dari budaya lokal sekaligus sarana peningkatan wawasan pertanian.

 
Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2025 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp752,642,850 Rp1,547,038,800
48.65%
Belanja
Rp508,692,500 Rp1,432,614,926
35.51%
Pembiayaan
Rp117,853,800 Rp196,423,000
60%

APBDes 2025 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp7,883,100 Rp7,883,100
100%
Dana Desa
Rp424,038,000 Rp840,696,000
50.44%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp0 Rp52,514,100
0%
Alokasi Dana Desa
Rp320,721,750 Rp645,945,600
49.65%

APBDes 2025 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp231,589,150 Rp609,772,376
37.98%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp197,903,350 Rp646,542,550
30.61%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp24,000,000 Rp60,000,000
40%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp0 Rp33,500,000
0%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp55,200,000 Rp82,800,000
66.67%